Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kolaborasi dengan Kodam V/Brawijaya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewujudkan rumah tinggal layak huni (rutilahu) bagi masyarakat Jawa Timur.
Di Kabupaten Pacitan sendiri, lanjut Gubernur Khofifah, kolaborasi ini menyasar 158 unit rumah untuk direhabilitasi yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.
"Isyaallah kita bersama-sama berproses dan tiap tahun selalu ada program kerja sama baik dengan Kodam V Brawijaya," kata Khofifah usai meninjau rumah siap renovasi di Kec. Pacitan Kab. Pacitan, Selasa (12/8).
"Jadi bersama-sama kita cicil Pak Bupati, mana yang bisa diselesaikan kabupaten dan mana yang bisa diselesaikan oleh Pemprov Jawa Timur," imbuhnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berkesempatan meninjau 2 unit rumah atas nama Pargiyem, RT 001/RW 02 Ngasem Bolosingo dan Tulus RT 002/RW 02 Ngasem Bolosingo di Kec. Pacitan yang siap direnovasi. Didampingi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Dandim 0817 Pacitan Imam Musahirul dan Danlanal Pacitan Mayor Laut Aris Alfatah, Gubernur Khofifah ikut turun langsung memasang batako.
"Kolaborasi Pemprov Jawa Timur dengan Kodam V Brawijaya ini sudah sejak 10 tahun mungkin. Di Pacitan ini ada 158 rumah yang direhab oleh jajaran Kodam V Brawijaya dan di Pacitan dikordinasikan oleh Dandim makanya Danramil, Babinsa juga," terangnya.
Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa tujuan Rutilahu ini adalah membantu mewujudkan masyarakat miskin memiliki rumah tinggal layak huni. Program ini menyasar masyarakat yang masuk dalam kategori rumah tangga miskin.
"Harapan kita tentu bahwa kebutuhan dasar masyarakat kita makin banyak yang sudah bisa terpenuhi. Akhirnya bisa mentas dari miskin ekstrem menjadi tidak miskin ekstrem," harapnya.
Rumah tangga miskin, lanjutnya, memiliki enam indikator kemiskinan. Antara lain lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu/sesek/gedek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, sebesar kurang lebih Rp500 ribu dan penghasilan tidak tetap (buruh serabutan/di bawah UMP/Janda/Jompo).
Sementara itu salah satu penerima bantuan program rutilahu Pargiyem (70) menyampaikan terima dengan mata berkaca-kaca. Ia menyebut bantuan ini sangat bernilai baginya karena selama ini rumahnya selalu bocor saat hujan turun.
"Alhamdulillaah, terima kasih Bu Gubernur atas bantuannya, saya senang sekali," kata Pargiyem.