Mojokambang, 24 Juli 2025 – Suasana Balai Desa Mojokambang pada Kamis malam (24/07) terasa berbeda dari biasanya. Penerangan yang hangat, kehadiran warga, serta semangat para mahasiswa mewarnai acara pembukaan resmi Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ke-24 Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu) Jombang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kelompok 8 KPM Unipdu dan Pemerintah Desa Mojokambang, mengusung tema besar:
“Optimalisasi Potensi Lokal Menuju Desa Berdaya, Maju, dan Sejahtera.”
Sebanyak 24 mahasiswa dari berbagai program studi — terdiri dari S1 Pendidikan Agama Islam, Hukum Keluarga, PGMI, Pend. Bahasa Inggris, Pend. Matematika, Administrasi Bisnis, Sistem Informasi, dan Keperawatan — akan tinggal selama satu bulan penuh dan menjalankan program-program pengabdian yang berbasis pada potensi lokal dan kebutuhan masyarakat.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Kelompok 8, Andrias Wahyu Pratama, yang menyampaikan kesiapan timnya dalam menjalankan program kerja.
“Selama satu bulan ke depan, kami akan berusaha menghadirkan program-program yang bermanfaat bagi Desa Mojokambang. Kami berharap kehadiran kami bisa diterima dengan baik, dan kami siap belajar bersama masyarakat,” ujarnya.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), H. Achmad Farid, M.A., Ph.D., yang memberikan pesan mendalam mengenai makna pengabdian.
“Kehadiran mahasiswa KPM bukan untuk menggurui, tetapi untuk belajar, mendengar, dan berbuat yang terbaik sesuai kapasitas mereka. Kami berharap masyarakat berkenan membimbing mereka dan memanfaatkan potensi yg ada pada diri mahasiswa/i, karena prinsip kami adalah, sesuai hadits Nabi Muhammad SAW., “Khairunnas anfa’uhum linnas” – Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mojokambang, Ibu Naning Setiowati, S.Sos., menyatakan dukungan penuh terhadap program KPM. Ia menegaskan bahwa sinergi antara kampus dan desa sangat dibutuhkan, terlebih dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi lokal.
“Kami menerima dengan terbuka kehadiran adik-adik mahasiswa KPM. Potensi Desa Mojokambang memang besar, tetapi masih perlu disentuh dan dikembangkan. Maka saya mendukung penuh jika program-program KPM diarahkan pada penguatan potensi desa,” tegas Bu Lurah.
Beberapa program yang akan dijalankan meliputi keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan masyarakat seperti jam’iyyah yasinan, diba’an, posyandu, serta program edukatif di bidang literasi, teknologi, kewirausahaan, dan kesehatan. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif, dialogis, dan berkelanjutan, agar program tidak hanya terlaksana tetapi juga meninggalkan jejak manfaat.
Pembukaan ini menjadi penanda dimulainya proses belajar bersama antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan KPM tidak hanya menjadi media pengabdian, tetapi juga penguatan karakter, empati sosial, dan kontribusi konkret mahasiswa dalam kehidupan nyata.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, KPM di Desa Mojokambang diharapkan dapat berjalan lancar, memberi manfaat nyata, serta menjadi inspirasi bagaimana dunia akademik dan masyarakat dapat saling menguatkan. (mh)