Jombang, 13 Agustus 2025 — Stunting masih menjadi persoalan serius di Indonesia karena dampaknya tidak hanya pada fisik anak, tetapi juga pada kecerdasan dan kualitas hidup mereka di masa depan. Menyadari hal itu, mahasiswa Kelompok Pengabdian Masyarakat Tematik (KPM-T) 5 Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu) Jombang) bersama dosen Fakultas Kesehatan Unipdu mengadakan seminar pencegahan stunting di Posyandu Brodot 2, Desa Brodot, Rabu (13/8).
Acara ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dan calon ibu dari Desa Brodot. Mereka datang dengan penuh antusias, ingin mengetahui lebih jauh cara mencegah stunting yang kini banyak dialami anak-anak Indonesia. Seminar ini menghadirkan dosen Fakultas Kesehatan Unipdu sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan bahwa stunting bukan sekadar soal anak yang bertubuh pendek, tetapi juga dapat menghambat perkembangan otak, menurunkan kemampuan belajar, dan mengurangi produktivitas ketika dewasa. Oleh sebab itu, pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan.
Dalam seminar ini, para ibu dibekali langkah-langkah sederhana untuk mencegah stunting. Di antaranya adalah menjaga asupan gizi dengan makanan sehat yang mudah diperoleh, rutin memeriksakan kesehatan, memberikan ASI eksklusif, serta menerapkan pola asuh yang baik. Semua materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga peserta dapat langsung memahaminya.
Suasana acara berlangsung hangat dan interaktif. Para ibu banyak mengajukan pertanyaan, mulai dari tips menyusun menu makanan bergizi dengan bahan lokal hingga cara menjaga kesehatan ketika hamil. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman dalam mengasuh anak dan menghadapi kendala pemberian ASI. “Seminar ini membuat saya lebih mengerti bagaimana mencegah stunting sejak dini. Penjelasannya mudah dipahami, dan saya bisa langsung mempraktikkan di rumah,” ungkap salah seorang peserta ibu hamil.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KPM-T 5 Unipdu berharap masyarakat Desa Brodot semakin sadar pentingnya menjaga tumbuh kembang anak. Kolaborasi antara perguruan tinggi, tenaga kesehatan, dan masyarakat diharapkan mampu menekan angka stunting, sehingga generasi masa depan dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.