East Java Times – Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang sukses menyelenggarakan acara Halal bi Halal dan Sarasehan Pendidikan Tinggi yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Tinggi PWNU Jawa Timur. Acara dengan tema “Pengembangan Pendidikan Tinggi Swasta Menyongsong Indonesia Emas 2045” ini menjadi momentum penting pertemuan para pemimpin pendidikan tinggi NU se-Jawa Timur.
Sarasehan yang digelar di kampus UNIPDU ini menghadirkan tamu kehormatan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Hadir pula dalam acara tersebut Sekretaris PWNU Jawa Timur, Ir. H. Muhammad Faqih, MSA., Ph.D.; Ketua LPTNU Jawa Timur, Prof. Drs. H. Djunaidi Mistar, M.Pd., Ph.D.; Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Darul Ulum, Drs. H. M. Zaimuddin W. As’ad, MS.; serta Rektor UNIPDU, Dr. dr. H. M. Zulfikar As’ad, MMR., beserta para rektor perguruan tinggi NU se-Jawa Timur.
Acara dibuka dengan alunan sholawat penuh semangat dari UKM SBR UNIPDU yang berhasil menciptakan nuansa religius dalam momen halal bihalal ini. Penampilan tersebut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga merupakan ekspresi budaya dan spiritualitas mahasiswa yang sejalan dengan nilai-nilai pesantren yang menjadi fondasi UNIPDU.
Rektor UNIPDU, Dr. Zulfikar As’ad, dalam sambutannya menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama tidak harus secara eksplisit menggunakan nama NU dalam identitas kelembagaannya. “Yang jauh lebih penting adalah komitmen untuk mengusung dan menginternalisasi nilai-nilai perjuangan NU dalam visi, misi, serta pelaksanaan tridharma perguruan tinggi,” ujar Dr. Zulfikar.
Beliau menambahkan bahwa seluruh PTS yang terafiliasi dengan NU perlu dibina dan dikembangkan bersama agar mampu bertransformasi menjadi institusi pendidikan yang berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan zaman. “Tantangan pendidikan tinggi ke depan semakin kompleks, baik dalam aspek kompetisi, teknologi, maupun tuntutan mutu. Untuk itu, dibutuhkan semangat kolaborasi antar-PTS NU serta dukungan nyata dari berbagai pihak,” tegasnya.
Wamendiktisaintek Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., dalam paparannya menekankan bahwa kemajuan sebuah perguruan tinggi ditentukan oleh mindset dan pola pikir seluruh elemen civitas akademika. “Mindset kita harus berubah. Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama dalam menghadapi tantangan baru. Jika kita ingin perguruan tinggi kita maju, maka pola pikir kita harus maju — bersifat inklusif, terbuka, dan inovatif,” ungkap beliau.
Prof. Fauzan juga menjelaskan pentingnya relevansi program studi dan kurikulum dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Menurut beliau, perguruan tinggi harus mampu bertransformasi dari sekadar lembaga pendidikan menjadi pusat inovasi dan pengembangan sumber daya manusia unggul melalui kolaborasi yang kuat dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.
Sebagai bukti komitmen tersebut, acara ini ditutup dengan penandatanganan MoU antara LPTNU Jawa Timur dan Universitas Terbuka sebagai langkah konkret dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
UNIPDU Jombang, sebagai tuan rumah, membuktikan kapasitasnya dalam memfasilitasi forum strategis yang menjadi katalisator kemajuan pendidikan tinggi berbasis pesantren di Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan acara ini semakin meneguhkan posisi UNIPDU sebagai salah satu perguruan tinggi NU unggulan yang terus berkembang dengan tetap menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.(kh/ek)